Tuesday, August 05, 2008

Surat Anda (1): Menulis Sosok

Bagaimana Memulainya? (1)




SAYA menerima dua surat elektronik dari Pak Suwidyo melalui alamat e-mail saya pepih_nugraha@yahoo.com, Senin 4 Agustus dan Rabu 6 Agustus 2008. Pak Wid tinggal di Perumahan Vila Bintaro Indah, Tangerang, dan menjadi pengasuh buletin yang beredar di perumahan itu, Buletin VBI. Surat dan jawaban kedua imel kemudian saya taruh di rubrik baru, "Surat Anda", sehingga kalau ada surat lainnya berkaitan dengan dunia tulis-menulis dan jurnalisme akan saya taruh di rubrik ini. Baik, saya tampilkan imel pertamanya yang berbunyi begini:


Ass wr wb

Mas Pepih YSH,



Minggu 03 Agustus 2008, saya kehilangan ( telah meninggal dunia - namanya Pak Rachmat, warga blok A dekat masjid VBI) sahabat saya sesama aktivis di masjid Baiturrahman VBI. Mengingat, peran dan begitu aktiv dan semangatnya mengurusi Masjid Baiturrahman, saya berkeinginan menulis tentang beliau dan mungkin akan saya muat dalam buletin VBI.



Sebagai referensi tambahan saya berdua sangat sering komunikasi via SMS dan E-mail, tidak ada kata lain kecuali membicarakan bagaimana meningkatkan pelayanan dan manajemen yayasan/masjid baiturrahman.



Atas hal2 tersebut, saya mohon Mas Pepih bersedia memberi arahan kepada saya mengenai:

1. bagaimana caranya menulis sosok warga yang punya profil seperti ini.

2. apakah beberapa info dalam SMS dan e-mail dapat kita ramu menjadi penguat tulisan?

3. Saya pingin tulisan ini dapat memberi manfaat lebih bagi pembaca, sehingga menjadi contoh yang baik.

4. Atau hal2 lain yang mendukung tulisan nanti.



Demikian atas bantuan dan arahannya, saya ucapkan terima kasih.



Salam/wid



Karena surat itu saya terima saat saya masih membuka komputer, maka saya pun langsung membalas surat Pak Wid sebagai beikut:



Waalaikum salam....



Sebelumnya saya mengucap Innalilahi wa Innailaihi Rojiun. Saya mendengar ada tetangga berpulang saat saya berada di Cirebon, saya baru kembali ke VBI Minggu pukul 22.00, sehingga saya tidak bisa melayat beliau.



Wah, kalau Pak Wid masih menyimpan SMS-nya, itu akan menjadi bahan-bahan berharga untuk penulisan sosok beliau yang kelak bisa disajikan teaser (pemikat) awal tulisan. Apalagi, SMS itu berisi mengenai kegiatan masjid semata. Bayangkan, bukankah dia "saksi hidup" atas kebaikan yang bukan saja mutlak diketahui Allah semata, tetapi juga "monumen" bagi manusia hidup, manusia yang ditinggalkannya?



Kalau Pak Wid mau membuat judul yang umum dan datar-datar saja, Pak Wid bisa beri judul "Berpulangnya Aktivis Baiturrahman". Artinya, awal tulisan di aliena pertama harus bercerita mengenai Pak Rachmat sebagai seorang aktivis Masjid Baiturrahman.



Coba alihkan pada isi SMS atau imel-nya yang Pak Wid punya. Mana sekiranya pesan yang menarik dan menggugah. Menarik dan menggugah itu bisa jadi SMS Pak Rachmat yang terakhir sebelum beliau berpulang. Isi dari SMS terakhir itu bisa juga menjadi kalimat pembuka sebuah tulisan. Saya tidak tahu pesan terakhir di SMS itu. Misalnya saja pesan itu berbunyi: "Pak Wid, titip masjid dan anak-anak aktivis masjid, saya hendak pergi sebentar...."



Nah, SMS yang terakhir atau yang paling menarik itulah yang bisa dijadikan teaser sebuah tulisan, yang menggugah orang untuk membaca tulisan itu. Judul tulisan pun bisa diambil dari salah satu kalimat dalam SMS itu.



Itu saja yang bisa saya sarankan, Jangan lupa deskripsi Pak rachmat (CV beliau), kesehariannya seperti apa, pekerjaan utamanya, anggota keluarga yang ditinggalkannya, cita-citanya yang belum kesampaian, komentar tetangga dan keluarga, dan seterusnya.



Keesokan harinya Pak Wid kemudian membalas kembali balasan surat saya sebagai berikut:



Terima kasih mas Pepih telah menjawab begitu cepat e-mail saya. Advis dan konsultasi saya ini akan sangat berharga dan saya masih dalam "emosi" atas kehilangan salah satu sahabat saya.Saya akan segera memulai menulis tentang profil Alm Pak Rachmat. Sekali lagi terima kasih mas, mudah-mudahan saya mampu menuliskannya. Jangan bosan bantu saya ya....



Salam/wid



(Bersambung)

No comments: