Monday, August 04, 2008

Catatan (56): Naskah Ganda dan Plagiat (1)

"Kompas First, Please!" (1)





UNTUK memeriksa 3.000-an artikel setiap bulannya, mustahil bagi desk opini Kompas mendeteksi apakah setiap artikel yang masuk itu naskah orijinal, jiplakan, atau naskah ganda yang juga dikirimkan ke media lain. Saya ingatkan, jangan sekali-kali mengirimkan naskah artikel yang sama secara bersamaan ke dua atau lebih media massa lain! Maaf, mungkin terdengar angkuh kalau saya terpaksu harus mengatakan, "Kompas first, setelah itu baru yang lainnya...!


Bukan apa-apa, ini demi kebaikan bersama. Soalnya sanksi (moral)-nya sangat berat jika ketahuan. Jika seorang penulis mengirimkan naskah artikelnya ke lebih dari dua media massa secara bersamaan, lalu ketahuan kemudian setelah artikel itu dimuat di Kompas dan media massa lain, sanksi sudah menunggu. Mulai sanksi ringan, yakni tidak memuat artikel si penulis selama satu bulan, sampai di black list selamanya! Berdasarkan catatan, tidak kurang dari 20 nama penulis sudah di black list gara-gara berulang-ulang berbuat hal yang sama, yakni mengirimkan naskah ganda dan melakukan plagiat alias menjiplak.



Harian Kompas tentu saja tidak punya pengawas atau polisi yang memeloti setiap artikel yang dimuat di media massa lain. Hanya saja, justru para pembaca sendirilah yang melaporkannya di surat pembaca atau sengaja menelepon langsung ke redaksi Harian Kompas. Jika apa yang dilaporkan benar, pihak sekretariat menelepon langsung kepada si penulis artikel dan menanyakan apakah benar naskah yang sama dimuat di media lain, mengapa ia melakukan "pembohongan publik" seperti itu, dan seterusnya.



Saran saya, jangan sekali-kali mengirimkan naskah ganda (naskah yang sama atau senada) ke media lain selagi Anda mengirimkan naskah itu ke Redaksi Kompas! Bersabarlah menunggu sampai ada pemberitahuan dari sekretariat desk opini bahwa naskah tidak dapat dimuat! Saya bertanya kepada sekretariat desk opini berapa lama biasanya naskah dikembalikan? "Paling lama dua minggu," jawabnya.



Jadi, bersabarlah dalam dua minggu sebelum naskah artikel Anda dikirmkan ke media lain!



Mengapa harus ke Kompas yang pertama baru setelah itu ke media lain? Maksudnya tidak lain untuk menjaga reputasi Halaman 6 itu sendiri sebagai rubrik yang menjadi salah satu acuan dunia akademis di negeri ini. Selain itu, inilah aturan main yang diterapkan desk opini Kompas. Saya tidak bermaksud membelah pendapat Anda dengan "setuju" atau "tidak setuju" dengan aturan itu. Saya hanya sekedar memberitahu Anda saja, khususnya mereka yang ingin mencoba mengirimkan artikelnya ke Harian Kompas.



Berani mencoba? (Bersambung)

No comments: