Thursday, August 07, 2008

Catatan (57): Naskah Ganda dan Plagiat (2)

Tak Dimuat, Tak Aktual (2)

SAYA bertemu dengan Yulyanto, seorang blogger dalam suatu kesempatan di Plaza Senayan, Rabu 6 Agustus 2008 lalu. Rupanya dia salah seorang dari sekian netter yang kebetulan membaca postingan saya beberapa waktu lalu ("Kompas First, Please!"). Dia menyatakan setuju dengan sikap tegas Kompas yang memberi sanksi kepada pengirim artikel ganda. "Persoalannya, kalau harus menunggu selama dua minggu, masalah yang ditulis sudah tidak aktual lagi kalau dikirimkan ke media massa lain," katanya.

Saya berpikir sejenak, ada benarnya! Tetapi segera saya menjawabnya sambil sedikit bercanda, "Itulah risiko perjuangan!" Harus saya akui, memang berat dan sulit menembus Halaman 6 Kompas. Tetapi sekali Anda mampu menembusnya, honor yang diterima seperti tidak berarti apa-apa jika nama kita terpampang di halaman opini itu. Mungkin Anda akan membaca berkali-kali tulisan sendiri!

Satu hal lagi, ketika satu artikel Anda termuat, Kompas memiliki divisi pusat informasi sendiri yang dengan mudah mem-file nama Anda. Sekali tembus, setelah itu mengalir terus! Bahkan Mas Yulyanto sendiri yang kemudian mengatakan, "Rasanya kalau satu kali artikel kita dimuat di Kompas, mungkin untuk dimuat di media lain akan lebih mudah! Wallahualam...

Kembali ke soal artikel yang tidak aktual lagi jika dikirim ke media lain karena harus menunggu dua minggu, saya hanya mengatakan bahwa dalam keseharian kita dihadapkan kepada berbagai pilihan yang harus diambil dan ditempuh. Intinya, hidup adalah pilihan! Bagi saya, ketika Anda mempertimbangkan sebuah artikel untuk dikirimkan ke Kompas atau ke media lain, itu adalah pilihan. Tidak ada intervensi pihak lain, bukan?

Namanya juga pilihan, pasti ada yang tepat dan ada pula yang meleset. Yang tepat, tentu saja itu sesuai pilihan. Yang meleset, itulah risiko kita hidup yang selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan. Jadi kalau tidak mau kecewa karena artikel dikembalikan oleh desk opini Kompas, ya harus sudah siap dengan risiko yang akan dihadapi, termasuk sudah tidak aktualnya lagi artikel yang ditolak Kompas jika dikirimkan ke media massa lain.

Tentu saja bola ada di tangan Anda. Siap menerima risiko naskah dikembalikan atau langsung dikirimkan ke media lain? Tidak ada yang melarang, tetapi sebaiknya ingat kata-kata saya ini selalu: "Kompas First, Please!" (Bersambung)

No comments: