Thursday, May 29, 2008

Catatan (51): Mas Tom Pamitan



"Bukan Perpisahan, Tapi Pertemuan Baru"

ITU kalimat yang diucapkan Suryopratomo yang biasa kami sapa "Mas Tom", saat menyampaikan pidato singkat pada acara "perpisahan" di Lantai III Redaksi Kompas, Kamis tadi, 29 Mei 2008 pukul 12.30 WIB. Mas Tom adalah mantan Pemimpin Redaksi Kompas yang mengakhiri masa tugasnya di Kompas mulai 1 Juni 2008 setelah 20 tahun bergabung.

"Saya terlalu menyayangi institusi ini (Kompas). Bagi saya, ini bukan perpisahan, ini adalah pertemuan baru. Jangan ada persahabatan yang terputus," kata Mas Tom seraya menambahkan, acara makan-makan ini sebagai tradisi dalam merayakan hari ulang tahunnya. "Kebetulan pada tanggal 12 Mei, hari ulang tahun saya, saya belum merayakannya. Baru sempat kali ini," kata Mas Tom lagi.

Hadir dalam acara sederhana dengan hidangan utama pecel madiun adalah pemilik Harian Kompas Jakob Oetama. Juga hadir wartawan senior Kompas August Parengkuan, Ninok Leksono, pemimpin perusahaan Agung Adiprasetyo, dan tiga Wakil Pemred Rikard Bagun, Trias Kuncahyono, dan Taufik H Mihardja. Sementara Pemred Bambang Sukartiono tidak hadir karena sedang berada di Korea Selatan dan baru tiba Sabtu nanti.

Kemana Mas Tom setelah ini? Mas Tom bercerita bahwa isu kepindahannya dari Kompas menjadi ramai. Ia misalnya disebut-sebut bertemu Bos Media Indonesia Surya Paloh. Untuk hal ini, Mas Tom tidak menyangkalnya. "Saya katakan (kepada Surya Paloh) bahwa saya tidak mau bekerja lagi di bidang media massa, saya mau bekerja di bidang lain. Tetapi saya tidak akan pernah lupa pekerjaan wartawan, menulis... karena itulah yang saya bisa."

Mas Tom mengungkapkan, kalau dirinya masih bekerja di bidang media massa, hal itu bisa diartikan dirinya sakit hati terhadap Kompas sehingga nantinya dikesankan berhadap-hadapan secara frontal. "Saya terlalu mencintai institusi ini (Kompas), jadi tidak mungkin bekerja di media massa lagi," ulangnya.

Kepada Jakob Oetama dia mengungkapkan, bahwa dirinya mencoba pekerjaan baru bersama anak-anak muda di bidang perikanan, yakni ekspor berbagai jenis ikan ke Vietnam. Tetapi Mas Tom tidak mengungkapkan siapa pemilik perusahaan perikanan itu.

Beberapa teman didaulat memberi kesan tentang Mas Tom, antara lain Romana Fransisca selaku wakil wartawan muda, Dedy P, Wakiman, dan Heru. Sebelumnya, pidato singkat disampaikan Agung Adiprasetyo yang menyatakan terima kasih atas kerjasama Mas Tom selama di Kompas. Sebelum makan-makan, dilakukan salaman kepada Mas Tom yang didahului Jakob Oetama. Saya tentu saja bersalaman dan mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Sunda, bahasa yang biasa kami berdua gunakan dalam berbagai kesempatan santai.

"Hatur nuhun kana sagalana, Kang," kata saya yang berarti terima kasih atas segalanya. Mas Tom membalas dalam bahasa yang sama, "Sami-sami, Pep."

Oke deh Mas Tom, selamat bertugas di tempat baru dan sukses selalu....

3 comments:

Anonymous said...

Pepih, saya sedih mendengar Tomi mundur dari Kompas. Semoga sukses selalu untuk Tomi. Salam untuk teman-teman di Kompas dan saya pinjam ya fotonya

中華之友 said...

Saya tidak tahu adakah hubungan antara kepergian Suryopratomo dengan liputan Kompas Piala Eropa 2008 kali ini yang dangkal dan sempit. Dibandingkan liputan Piala Dunia 2006, liputan kali ini terasa sekali keengganan untuk tampil luas dan dalam.

Pepih Nugraha said...

Wah, tidak ada hubungannya sama sekali dengan liputan Piala Eropa 2008 (Euro) yang dangkal itu, wong Mas Tom pamitan sebelum Euro berlangsung.