Thursday, July 10, 2008

Berbagi Pengalaman Menulis (64)

Sayang Bila Dilewatkan


DI kantor Redaksi Kompas.com tempat saya bekerja, sering tampil langsung (live) anak-anak band, khususnya mereka yang belum begitu dikenal publik karena baru meluncurkan album perdananya. Di antara mereka ada Indie Band yang dari segi keteranmpilan bermusik boleh dibilang sangat mumpuni. Saat mengetik, kadang saya meluangkan waktu untuk mendekati anak-anak band, mendengarkan lagu mereka, dan menikmati permainan musik akustik mereka.

Beberapa waktu lalu saya berkesempatan menyaksikan grup band Cassanova. Sayang jika apa yang saya lihat dan saya dengar itu tidak saya tuangkan dalam sebuah tulisan, sekecil apapun tulisan itu.

Usai pentas live disaksikan karyawan dan wartawan Kompas.com, saya berkesempatan mewawancarai personil Cassanova. Hasil wawancara bersama Mbak Ati itu saya tulis untuk Kompas.com. Karena saya "membedah" cakram digitalnya, saya menulisnya sebagai resensi. Saya menampilkan tulisan itu di sini, disertai foto personil lengkap Cassanova karya fotografer Kompas Images Kompas.com Fikria Hidayat.



Cassanova Mengejar Sukses

DENGARLAH lagu pertama album kedua grup band Cassanova berjudul Mengejar. Sesuai judulnya, di lagu yang diciptakan Adhya sang vokalis band anak-anak Bandung itu pendengar terasa dikejar-kejar beat yang mengentak dan seperti tanpa jeda. Pendengar dipaksa mendengarkan lirik dan beat dari awal hingga lagu itu berakhir terlebih lagi ingin tahu apa makna di balik lirik lagu itu.

“Setiap orang pernah melakukan PDKT (pendekatan), bukan. Akan tetapi pada saatnya, orang itu bisa saja mengejar cintanya, ini biasa dalam kehidupan,” kata Adhya, vokalis Cassanova saat berkunjung ke Redaksi Kompas.com, Rabu (2/7).

Mengejar untuk dapatkan cintamu/ hingga batas waktumu…

Demikian sepenggal lirik lagu Mengejar. Selintas, beat musik yang ditawarkan Cassanova plus vokal Adhya yang mirip Ariel Peterpan, memang mengingatkan pada si Peterpan itu. Coba simak gitar elektrik yang digeber Eric dan Gin-Gin, mengingatkan pada warna Peterpan.

Tentu saja Cassanova menolak jika dikatakan meniru Ariel Peterpan. Selain Cassanova mengidolakan The Rock, Ahmad Dhani, dan Mulan Jameela minus Peterpan, mereka menyebut musiknya sebagai pop kreatif dengan mengedapankan nuances atau theme pada setuap lagunya. Cassanova juga menolak bila disebut Indie Band.

“Indie itu 80 persennya menggunakan sound distortion, sementara kami mengadopsi clean guitar,” kata Adhya yang memang vokal di antara rekan-rekannya. Bila ditanya mengenai warna musik yang mereka bawakan, para anggota Cassanova sepakat adanya drum mesin dan efek musik digi. Memang drum yang digebuk Ikhsan terasa mengentak-entak khususnya pada lagu Seperti Hantu, dipadu betotan bass Danar yang bertenaga.

Namun secara keseluruhan, lagu-lagu Cassanova boleh dibilang light alias easy listening dimana nuanasa musik pop lebih dominan terdengar, menyusup ke setiap lagu yang dalam album berjudul “Mengejar” itu berjumlah 12 lagu, meski mereka mengaku suka blues, jazz sampai rock.

Tentang nama Cassanova, Gin-Gin mengaku itu diambil dari seorang filsof Italia yang lahir di Venice. Ditanya bukankah Cassanova itu banyak digila-gilai wanita dan apakah itu terjadi pada personil Cassanova Band, rata-rata anggota Cassanova Band ini tergelak. “Tentu bukan itu maksudnya, kami mengambil hal-hal yang positif dari Cassanova sebagai seorang filsuf,” kata Adhya.

Harapan Cassanova, tentu saja bisa “manggung” dan diperhitungkan di pentas musik Tanah Air yang amat gegap dengan talenta demi talenta baru yang punya warna tersendiri. Cassanova juga ingin “menjajah” negeri jiran semisal Malayia dan Brunei Darussalam. Bahkan sebagai langkah awal go international-nya, Cassanova bakal manggung di Inggris di kalangan komunitas mahasiswa Indonesia di sana.

Well, selamat deh buat Cassanova, semoga sukses… (PEPIH NUGRAHA)

No comments: