Catur Bart Simpson
SUDAH lama mengincar catur “The Simpsons” (Keluarga Simpsons) di salah satu toko Bintaro Plaza untuk saya jadikan koleksi terbaru. Sekadar klangenan alias untuk main-main atau senang-senang saja. Sayang, catur berisi tokoh Keluarga Simpsons dengan ikon Bart Simpson itu terjual cepat. Rupanya banyak juga peminat Bart.
Saya tidak tahu apakah pembeli itu meminati Bart sebagai tokoh lucu atau meminati papan catur dan buahnya sebagai koleksi. Bagi saya, jelaslah yang terakhir.
Saya tidak terlalu suka Bart Simpson dan keluarganya, tetapi menjadi suka tatkala keluarga itu dijadian buah catur. Warna-warni lagi. Maka ketika di toko lain saya temukan catur “The Simpsons”, saya langsung membelinya. Tidak terlalu mahal, sebab ada diskon 10 persen. Soalnya pada hari yang sama di toko interior, saya menemukan papan dan buah catur unik, tetapi harganya nyaris menyentuh angka satu juta rupiah. Terlalu tinggi buat kantong saya.
Dengan demikian, “The Simpsons” menjadi penghuni terbaru koleksi papan dan buah catur saya. Ia segera menghuni lemari kaca bertingkat tujuh yang sengaja saya buat untuk memajang koleksi saya. Lemari kaca itu berada di bawah tangga dengan bentuk yang mengikuti luasan tangga di atasnya. Keenam sekatnya juga terbuat dari kaca, sehingga transparan saat lampu sorot di bagian atas lemari dinyalakan.
Sebelum “The Simpsons” datang, penghuni terbaru lemari kaca itu ialah catur mungil terbuat dari bahan kaca warna-warni. Indah sekali. Apalagi kalau tersorot cahaya lampu (lihat foto bawah).
SUDAH lama mengincar catur “The Simpsons” (Keluarga Simpsons) di salah satu toko Bintaro Plaza untuk saya jadikan koleksi terbaru. Sekadar klangenan alias untuk main-main atau senang-senang saja. Sayang, catur berisi tokoh Keluarga Simpsons dengan ikon Bart Simpson itu terjual cepat. Rupanya banyak juga peminat Bart.
Saya tidak tahu apakah pembeli itu meminati Bart sebagai tokoh lucu atau meminati papan catur dan buahnya sebagai koleksi. Bagi saya, jelaslah yang terakhir.
Saya tidak terlalu suka Bart Simpson dan keluarganya, tetapi menjadi suka tatkala keluarga itu dijadian buah catur. Warna-warni lagi. Maka ketika di toko lain saya temukan catur “The Simpsons”, saya langsung membelinya. Tidak terlalu mahal, sebab ada diskon 10 persen. Soalnya pada hari yang sama di toko interior, saya menemukan papan dan buah catur unik, tetapi harganya nyaris menyentuh angka satu juta rupiah. Terlalu tinggi buat kantong saya.
Dengan demikian, “The Simpsons” menjadi penghuni terbaru koleksi papan dan buah catur saya. Ia segera menghuni lemari kaca bertingkat tujuh yang sengaja saya buat untuk memajang koleksi saya. Lemari kaca itu berada di bawah tangga dengan bentuk yang mengikuti luasan tangga di atasnya. Keenam sekatnya juga terbuat dari kaca, sehingga transparan saat lampu sorot di bagian atas lemari dinyalakan.
Sebelum “The Simpsons” datang, penghuni terbaru lemari kaca itu ialah catur mungil terbuat dari bahan kaca warna-warni. Indah sekali. Apalagi kalau tersorot cahaya lampu (lihat foto bawah).
Setiap hari, sebelum atau sehabis bekerja, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati benda-benda tidak bergerak hasil kreasi berbagai bangsa itu. Memang kalau kebetulan ke luar negeri, saya selalu menyempatkan diri untuk mencari papan dan buah catur yang unik-unik. Tentu saja koleksi saya itu murah meriah, terjangkau koceklah, sekalipun harus saya beli di luar negeri. Tetapi, catur lokal seperti dari Bali, Pasuruan, Klaten, dan Yogyakarta, pun tidak kalah uniknya.
Kembali ke “The Simpsons”. Bart, ikon utama kartun itu, dalam catur seri Keluarga Simpsons menjadi bidaknya. Artinya, seluruh tokoh Bart ada 16, masing-masing delapan dengan warna hijau melawan biru. Grampa Simpson menjadi dua benteng yang mengapit seluruh perwira, ratu dan raja di belakang Bart. Kuda diperankan Maggie Simpson yang benar-benar sedang naik kuda. Pengen tertawa melihatnya. Lisa Simpson bertindak selaku gajah. Ratu diperankan Marge Simpson dan Raja Homer Simpson. Yah, mereka memang sekeluarga!
No comments:
Post a Comment